(Suzuki Center) - Karburator Keihin tipe PE 28 emang lagi laris manis. Hampir semua besutan yang sudah dioprek, pakai karbu yang awalnya nempel di Honda NSR 150 SP itu. Tak terkecuali pemakai Suzuki Thunder 125.
Kelebihan yang ditawarkan terutama ukuran venturi yang lumayan besar (28 mm), skep model konvensional dan kemudahan pada penyetingan.
Hampir semua mekanik mengakui, mudahnya menemukan setelan karbu yang dijajakan antara Rp 450-650 ribu ini, demikian juga soal ketersediaan spuyer dan jarum skepnya.
Kembali ke Thunder 125. Ternyata untuk memasangnya cukup mudah, namun ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi. Seperti dituturkan Aldhie dari Bike Rider Shop (BRS), “Lebih cocok diaplikasi di motor yang sudah bore-up,” urainya. Minimal sudah 150 cc, misal pakai piston Satria FU (62 mm).
Mengapa demikian? Kata Aldhie jika diterapkan di motor standar, efeknya tak terlalu terasa. Malah suplai campuran bahan bakar dan udara jadi berlebihan. “Pasti ada enggak enaknya, bisa atasnya atau bawahnya. Masih lebih enak pakai standarnya,” lanjut pebengkel di Jl. Swakarsa I No.6, Kalimalang, Bekasi.
Nah jika Thunder 125 Anda sudah di-bore-up, boleh ikutan aplikasi. Siapkan karbunya yang bisa didapat speed shop terdekat. Lalu cari kabel gas baru, karena PE 28 model skep jadi beda bentuk ujungnya. Pakai punya apa?
“Cari punya Shogun, namun masih mesti memotong dan ujungnya dibikin ulang pakai solder atau benang yang dilem berdaya rekat kuat,” lanjut Aldie.
Kelebihan yang ditawarkan terutama ukuran venturi yang lumayan besar (28 mm), skep model konvensional dan kemudahan pada penyetingan.
Hampir semua mekanik mengakui, mudahnya menemukan setelan karbu yang dijajakan antara Rp 450-650 ribu ini, demikian juga soal ketersediaan spuyer dan jarum skepnya.
Kembali ke Thunder 125. Ternyata untuk memasangnya cukup mudah, namun ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi. Seperti dituturkan Aldhie dari Bike Rider Shop (BRS), “Lebih cocok diaplikasi di motor yang sudah bore-up,” urainya. Minimal sudah 150 cc, misal pakai piston Satria FU (62 mm).
Mengapa demikian? Kata Aldhie jika diterapkan di motor standar, efeknya tak terlalu terasa. Malah suplai campuran bahan bakar dan udara jadi berlebihan. “Pasti ada enggak enaknya, bisa atasnya atau bawahnya. Masih lebih enak pakai standarnya,” lanjut pebengkel di Jl. Swakarsa I No.6, Kalimalang, Bekasi.
Nah jika Thunder 125 Anda sudah di-bore-up, boleh ikutan aplikasi. Siapkan karbunya yang bisa didapat speed shop terdekat. Lalu cari kabel gas baru, karena PE 28 model skep jadi beda bentuk ujungnya. Pakai punya apa?
“Cari punya Shogun, namun masih mesti memotong dan ujungnya dibikin ulang pakai solder atau benang yang dilem berdaya rekat kuat,” lanjut Aldie.
Bila sudah lengkap, lepas karburator standar dengan membuka kedua klem pakai obeng plus. Lalu kabel gasnya dengan kunci pas 10 dan kabel cuk. Jangan lupa juga cabut slang bensinnya.
Masih pakai obeng plus, lanjut melepas kabel gas di holder. Nah pasang kabel gas milik GL 100, karena model ulir langsung putar saja hingga mengencang dan kencangkan murnya pakai kunci pas 14 (gbr.1). Nah lanjutkan pasang karbu di intake manifold (gbr.2), karena panjang karbu sama, pemasangan pun bisa PnP. Kemudian pasang kabel gas di skepnya (gbr.3).
Terakhir tinggal setting karbu, terutama ukuran spuyer. Menurut Aldhie jika pakai piston Satria FU besarnya tak jauh dari kombinasi 42 (pilot jet) dan 122 (main jet). “Kalau open filter main jet bisa 125,” tutupnya. (motorplus.otomotifnet.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar